Melanjutkan bagian sebelumnya….
Seperti dalam tulisan sebelumnya, Timur
akhirnya berhasil menangkap Sultan Yildirim Beyazid Han. Setelah
berhasil mengalahkan Beyazid Sang Petir, Timur mengakui Mehmed Celebi
anak Beyazid sebagai penguasa sah Ottoman. Tetapi saudara-saudaranya
menolak mengakui kekuasaan Mehmed, maka terjadilah masa perpecahan dalam
kekuasaan Ottoman. Anak-anak Beyazid mengkalim wilayah kekuasaannya
sendiri. Suleyman Celebi menjadi Sultan Edirne, Isa Celebi di Bursa, dan
Mehmed Celebi di Amasya. Mereka berperang satu sama lain untuk
memperbutkan tahta Ottoman. Masa ini disebut sebagai masa Interregnum
(Fetret Devli).
Mehmed berhasil merebut Bursa dari Isa,
kemudian Isa melarikan diri ke Barat Laut Anatolia. Namun kemudian Isa
dibunuh oleh Suleyman. Hal ini menjadikan Mehmed sebagai penguasa
tunggal di wilayah Anatolia dan Suleyman sebagai penguasa tunggal di
Rumelia. Suleyman kemudian melakukan usaha menyerang Mehemed. Mehmed
menyadari bahwa ia sendirian tidak akan sanggup menghadapi sang kakak
tertua, Suleyman, sendirian. Maka ia menghubungi saudaranya Musa Celebi
untuk menjalin aliansi.
Aliansipun berhasil dibentuk. Untuk
mencegah serangan Suleyman makin merangsek ke daratang Anatolia, Musa
dengan kekuatan kecil menyerang Edirne. Taktik itu berhasil, Suleyman
berbalik arah dan kembali ke Edirne. Tetapi ia berhasil dibunuh oleh
Musa. Tetapi Musa kemudian mengklaim dirinya sebagai Sultan Edirne.
Mehmed yang tidak terima akan hal ini kemudian menyerang Musa dan
berhasil mengalahkannya.
Berakhirlah masa Fetret Devli (Interegnum) dan Ottoman kembali dipimpin oleh satu Sultan yaitu Sultan Mehmed Celebi Han.
Mehmed Celebi Sang Pendiri Kedua (2nd Founder)
Setelah berhasil mengkonsolidasikan
kekuatan di dalam, Mehmed kemudian kembali merapikan wilayah Ottoman
yang berantakan akibat Interegnum. Ia mulai dari wilayah Anadolu
(Anatolia). Pada 1414 ia menaklukkan Izmir, Negeri Candar, Cilcia, dan
Saruhan. Karaman yang mencoba menyerang Bursa berhasil ditepis. Setelah
konsolidasi Anatolia, ia mengarah ke Rumelia (Eropa). Di Eropa Memed
berhasil mengembalikan kekuasaan Ottoman dan kemudian menjadikan
Wallachia membayar pajak pada Ottoman. Selain itu beliau juga
melanjutkan pembangunan angkatan laut Ottoman.
Sultan Mehmed Celebi Han (1402-1421)
Karena prestasinya mengembalikan
kekuasaan Ottoman, beliau dikenal sebagai pendiri kedua Ottoman, Second
Founder. Gelar kebangsawanannya yang dipakai sejak masa Interegnum juga
terus terbawa, sehingga beliau dikenal sebagai Mehmed Celebi, Celebi
adalah gelar bangsawan yang berarti “Yang Terhormat.”
Sebagian orang menyebut beliau masih
keturunan Maulana Jalaluddin Rumi, seorang Sufi besar. Dalam masanya,
beliau juga memperhatikan perkembangan kemasyarakatan. Hal ini berkat
pengaruh wazirnya di Amasya dahulu, Sehiri. Beliau membangun berbagai
masjid, madrasah, dan bangunan lainnya.
Peta wilayah Ottoman di masa Mehmed Celebi
Murad II Pengeran Muda Yang Handal
Saat diangkat sebagai sultan setelah
wafatnya sang ayah, Mehmed Celebi, Murad II baru berusai belasan tahun
(sekitar 19 tahun). Segera setelah pengangkatannya, Byzantium bermain
prahara. Sebelumnya Byzantium telah bersedia menahan Musthafa Celebi
Sang Penipu (Düzmece Mustafa). Sebelumnya Musthafa Celebi ini telah
mencoba memberontak terhadap Mehmed Celebi tetapi berhasil ditangkis.
Musthafa lari ke Byzantium lalu dengan bayaran Mehmed Celebi, Byzantium
bersedia memenjarakan Musthafa.
Segera setelah Murad II naik tahta,
Byzantium mendeklarasikan Musthafa sebagai pewaris sah Beyazid Yildirim.
Tetapi ini bersyarat bahwa Musthafa harus menyerahkan kota-kota penting
jika ia naik tahta. Dengan bantuan Byzantium Musthafa berhasil mendarat
di Rumelia dan mengalang kekuatan di sana. Banyak pasukan Ottoman yang
kemudian mendukungnya. Murad lalu mengrim pasukan di bawah Jenderal
Senior, Beyezid Pasha. Tetapi Musthafa Sang Penipu berhasil membunuh
Sang Jenderal dan iapun mendeklarasikan diri sebagai Sultan Edirne.
Sultan II Murad Han (1421-1444 dan 1446-1451)
Lalu Musthafa Celebi mencoba menyerang ke
wilayah Anatolia. Namun Murad II menunjukkan keahliannya sebagai
panglima. Walaupun cukup kalah jumlah tetapi beliau bisa memenangkan
pertempuran. Musthafa Sang Penipu pun menghindar ke Galipoli (Ulubat).
Tetapi terus dikejar Murad II dengan bantuan pelaut asal Genose, Adorno.
Msuthafa berhasil ditangkap dan dihukum mati.
Murad II kemudian mengarahkan serangan ke
Byzantium yang telah memplot pemberontakan Düzmece Mustafa tersebut.
Murad II membentuk pasukan Azeb dan kemudian melakukan pengepungan
terhadap Konstantinopel. Di tengah pengepungan, Murad II mendengar
adiknya, Musthafa, yang berusia 13 tahun melakukan pemberontakan dengan
dukungan Byzantium dan negara-negara kecil di sekitar Anatolia. Pasukan
Musthafa telah mengepung Busra, kota kedua terbesar setelah Edirne.
Murad segera menuju Busra. Musthafa
berhasil dikalahkan, ditangkap, dan dihukum. Negara-negara kecil di
Anatolia (Aydin, Mentese, Teke dan Germian) juga menerima akibat dari
keterlibatan mereka dengan pemberontakan tersebut. Negara-negara
tersebut ditaklukkan dan dianeksasi oleh Murad II.
Murad II lalu meneruskan perluasan
wilayah di Seribia yang masih dalam keadaan bereperang dengan Ottoman.
Salonica, Macedonia, Teselya dan Yanya berhasil dikuasai. Pemberontakan
Penguasa Wallachiapun berhasil dipadamkan dan Wallachia dianeksasi.
Semakin luasnya pengaruh Ottoman di Eropa menjadikan cemas Byzantium dan
raja-raja Eropa lainnya yang kemudian melancarkan Perang Salib terhadap
Ottoman. Pasukan Salib dipimpin oleh Pangeran Transylvania.
Dalam pertempuran ini, Ottoman kalah
namun Pasukan Salib tidak bisa merangsek lebih jauh karena terkendala
alam. Lalu dicapailah kesepakatan gencatan senjata 10 tahun yang dikenal
sebagai Kesepakatan Segedin. Setelah itu Murad II turun tahta dan
menaikkan putranya berusia 12 tahun Mehmed II sebagai Sultan. Beliau
menyepi di Manisa.
Melihat peluang sultan yang masih muda,
rival Ottoman, Hungaria bersama Venice dan didukung Paus Eugene IV
mempersiapkan Pasukan Salib baru untuk menyerang Ottoman. Melihat
keadaan ini Mehmed II meminta ayahnya yang telah pensiun untuk memimpin
pasukan menghadapi Pasukan Salib tersebut. Murad II menolak, lalu Mehmed
mengirimkan surat yang sangat terkenal yang berbunyi, “Jika Engkau
adalah sultan maka sudah sepantasnya Engaku memimpin pasukanmu dalam
situasi yang sulit ini, maka majulah ke depan dan pimpin pasukanmu.
Tetapi jika sayalah yang Sultan, maka saya mengingatkan Engkau untuk
patuh kepada perintah Sultan, dan perintah saya adalah, Pimpinlah
pasukan!.” Membaca surat ini Murad II tidak bisa menolak.
Hal ini menandai masa kedua
kepemimpinannya, Murad II kembali naik tahta. Tetapi sebagian orang
menyatakan bahwa kembalinya Murad II ke tahta karena ada pemberontakan
Jenissari. Wallohu a’lam mana yang benar.
Lalu Murad II meluncur ke Edirne. Pasukan
Ottoman sekita 40.000 lalu meluncur ke Varna dan menyerang Pasukan
Salib. Pasukan Salib akhirnya bisa dikalahkan dalam Pertempuran Varna
ini. Pertempuran ini menandai berkahirnya Perang Salib yang mencegah
Ottoman menaklukkan Konstantinopel. Karena berikutnya, saat
Konstantinopel sedang dalam Kepungan Mehmed II, tidak ada Pasukan Salib
yang datang membantu.
Empat tahun setelah Pertempuran Varna,
terjadi kembali pertempuran besar yang disebut Pertempuran Kosovo Kedua.
Murad II lagi-lagi berhasil memenangkan pertempuran yang dipicu invasi
Hungaria ke wilayah Ottoman di Serbia. Dengan menangnya Ottoman di
pertempuran ini, Balkan sepenuhnya dalam pengaruh politik Ottoman.
Salah satu sudut Bursa Muradiye Complex yang dibangun oleh Sultan II Murad Han
Sebenarnya Murad II adalah seorang yang
tidak suka berperang. Ini terlihat dari keinginannya untuk mundur dari
kepemimpinan. Tetapi keadaan memaksanya untuk terus berperang
sebagaimana dalam kisah di atas. Selain pencapian militer, dalam bidang
sosial, di zaman Murad dibangun ratusan
masjid, sekolah, jembatan, dan istana. Salah satu bangunan peninggalan
Murad II yangbisa dilihat adalah Bursa Muradiye Complex, yang terdiri
dari masjid, makam, madrasah, pemandian, dan taman. Murad II sendiri
sebenarnya adalah seorang seniman dengan nama pena Muradi.
Makam Sultan II Murad Han di Bursa Muradiye Complex
Dalam masanya pula dikirim sejumlah uang ke Mekkah untuk perbaikan dan dikirim sejumlah tenaga ahli yang disebut Surre-i Humayun
untuk memperbaiki tempat-tempat suci. Dalam masanya pula banyak buku
ditulis dan buku asing diterjemahkan ke dalam bahasa Turki. Murad II
meninggal di Edirne karena sakit dan beliau dimakamkan di Bursa, di
Kompleks Muradiye. Jika Anda berkunjung ke Bursa, Anda bisa menziarahi
makam beliau…
Kita lanjutkan di tulisan berikutnya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar